Berburu Batu Bacan 'Bernyawa' di Palu
sumner: aseepyudist.blogspot.com
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7521945374194152978#editor/target=post;postID=7844101726108576457
Bagaimana tidak, batu bacan saat ini tengah menjadi primadona di kalangan pecinta dan kolektor batu akik di Palu, Sulawesi Tengah. Satu butir bacan, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi jika bacan itu mengandung keunikan yang disebut-sebut punya nyawa, harga jualnya bisa fantastik hingga ratusan juta rupiah.
Batu bacan berasal dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Di daerah asalnya, kepopuleran bacan sudah berlangsung sejak lama.
Batu ini menjadi buruan karena warnanya diyakini bisa berubah. Dengan cahaya kristal yang terpancar dari dalam bacan, mampu memikat seluruh pecinta dan kolektor batu akik untuk mengkoleksinya.
Salah satu kolektor batu akik, Masno menerangkan, batu bacan yang paling dicari adalah bacan doko. Sebab, warnanya bisa berubah dan ada cahaya kristalnya. "Makanya sampai dibilang bernyawa karena bisa berubah warna dan paling mahal harga jualnya," ujar Masno yang mengaku sudah belasan tahun menjadi kolektor batu akik di Palu, Minggu (28/9/2014).
Selain jenis doko, bacan juga memiliki jenis lain yakni bacan obi berwarna coklat, putih, dan madu, bacan palamea berwarna biru dan merah, bacan weda berwarna coklat dan kuning, dan beberapa jenis bacan lainnya. Doko sendiri berwarna hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar